Sabtu, 20 Oktober 2012

Gunung Bromo - Penanjankan - Nongkojajar - Malang



Tepat di Hari Raya 'Idul Fitri 2012 kemarin saya dan keluarga merayakanya di rumah mbah yang berada di Kepanjen - Kab. Malang. Setelah menempuh perjalanan lebih dari 30 jam Bekasi - Malang kami sampai juga di kepanjen. Kami pun melaksakan sholat 'Ied di dareh rumah mbah.

setelah selesai malaksanakan Sholat 'ied dan bertemu seluruh kluarga, kami pun langsung berpamitan untuk melanjutkan perjalan yang sudah saya tunggu-tunggu yaitu GUNUNG BROMO. Kami berangkat dari Kepanjen sekitar pukul 11 siang dengan menggunakan mobil pribadi, saya pun memutuskan mengabil jalur MALANG - PURWOSARI - NONGKOJAJAR - TOSARI - PENANJAKAN - BROMO karna menurut informasi yang saya dapatkan inilah jalur yang lumayan bagus dan tidak sulit , dan saya dipercaya untuk  membawa mobil , dengan berbekal search informasi dari internet yang telah saya kumpul kan sebelum perjalan  dan tak lupa GPS dari iPhone adek heeeeee...

setelah menempuh 2 jam perjalanan kami pun sampai di Purwosari, sayangnya kami tidak sempat berhenti untuk mengambil gambar distiap perjalanan, setelah masuk daerah purwosari kami pun masuk di daerah Nongkojajar, belum terlihat kehidupan layaknya orang-orang di kaki gunung, 4 jam sudah kami melakukan perjalanan dan masuk lah di tosari sekitar jam 5 sore kami pun sampai di Information Centre di kaki Gunung Bromo, terlihat pula masyarakat Suku Tengger dengan ciri khas nya yang selalu menggunkan sarung di tubuh nya. Keramahan masyarakat suku Tengger yang selalu tersenyum kepada para wisatwan yang datang membuat para wisatawan merasa lebih nyaman.




kami pun bergegas mencari penginpan. tidak membutuhkan waktu yang lama kami langsung mendapat kan penginapan yang murah yaitu Rp. 150.000/malam dengan fasilitas 1 tempat tidur dan kamar mandi yang sudah ada air panasnya. setelah menaruh semua barang bawaan saya langsung mencari tempat untuk duduk2 minum kopi sambil bertanya-tanya ke masyarakat sekitar untuk melakun perjalanan esok hari, dan ternyata perjlan ke gunung bromo di utamakan menggunakan mobil hartop yang telah disewakan oleh masyarakat sekitar, dengan kisaran harga 500.000 untuk 4 tempat yaitu Penanjakan-Pasir Berbisik-Kawah-Padang Rumput Safana, perjalanan pun di lakukan 2 kali dalam sehari, yaitu pada jam 3 pagi bagi yang ingin menikmati SUNRISE di penanjakan dan siang hari.

Saya memutuskan untuk mengambil perjalan pagi hari, setelah selesai mendakan informasi saya pun kembali kepenginapan, hari pun semakin gelap, udara semakin dingin, dan 1 jaket tak cukup untuk menahan udara dingin yang masuk kdalam tubuh, akhirnya ada masyrakat sekitar yang mnawarkan jasa jaket dengan harga 10ribu/ item, yaaa.... hasilnya lumayan lah sedikit mengurangi dingin yang masuk ke badan, ternyata semakin malam semakin dingin dan saya pergi kekamar untuk istrahat agar bisa bagun jam 3 pagi.

ketika sedang tertidur pulas, saya mendengar suara pintu, tok..tok..tok... wah ternyata yang punya jeep udah dateng, saya pun bersiap-siap, tak lupa canon 450D heeheee.. adek, bapak, dan mama saya pun bangun untuk bersiap-siap, ternyata puluhan mobil Jeep Hartop telah berkumpul untuk melakukan perjalanan ke penanjakan, kami pun berangkat, tidak lama menuju penanjakan, hanya mebutuh kan kurang dari 45 menit kami pun sampai, udara dinginnya luar biasa, tarnyata diatas sudah banayak sekali orang yang menunggu waktu SUNRISE, saya pun kebingungan mencari spot yang bagus agar mendapat kan hasil yang bagus pula, ternya ada tempat yang lumayan nyaman, yaitu di samping WC di bawah tower, tapi yang bikin ngeri cuma anginnya aja, udah dingin dan lumayan kencang. 


Akhirnya setelah menung lebi dari 1 jam, matahari pun muncul sedikit demi sedikit, tak pikir panjang ambil kamera jepret-jepret dehhhh..... dan hasil nya..






setelah puas menkmati terbitnya sang mentari, kami pun pindah menuju Pasir berbisik, perjalanan menuju pasir berbisik lumayan, lumayan bikin jantung berdebar, kenpa ? karna jalanan yang tidak rata, dan jalanan yang sangat pas pasan 2 mobil, kemiringannya pun ada yang hampir mencapai 45 drajat, 15 menit akhir nya kami sampai di parkiran, ternya itu adalah parkiran untuk menuju kawah bromo, sayang dari parkiran ke kawah bro masih cukup jauh, kami harus menempuh perjalan dengan berjalan kaki atau menggunakan jasa kuda, itu hanya sampai di bawah tangga, kita harus masih menaiki ratusan anak tangga, akhir nya kami memutuskan untuk melanjutkan ke Pasir berbisik, kenapa di namakan demikian ? karena disinilah tempat pengambiln gambar film Pasir Berbisik.



setelah menikmarti material pasir yang mengkilap-kilap, kami menuju padang rumput safana, sayang kami datang bukan pada waktu yang tepat, karna kemarin kami datang pada musim kemarau, tak terlihat padang rumput yang hijau, melainkan kami hanya melihat padang rumput yang telah mengering berwarna coklat.




setelah berada di padang rumput, kami pun kembali kepenginapan untuk mencari makan siang, dan sedikit beristrahat untuk melanjutkan perjalanan kembali pulang ke Bekasi.

semoga apa yang saya ceritakan dapat bermanfaat bagi TRAVELLER yang mepunyai rencana melakukan perjalanan ke GUNUNG BROMO INDONESIA.